Jumaat, 3 Jun 2011

Home » , , » SEDIKIT TENTANG ISRA' MI'RAJ...

SEDIKIT TENTANG ISRA' MI'RAJ...


Maha Suci Dia yang memperjalankan hamba-Nya, pada suatu malam, dari Masjid'l-Haram ke Masjid'l-Aqsha, yang Kami berkati sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh, Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat..."
[Al-Isra', 17: 1]

1
Ibnu Hisyam, penulis "SYIRAH NABAWIYAH" (Riwayat Hidup Nabi saw) yang terkenal itu, meriwayatkan dari Umm Hani' ra:
"Malam (Isra' Mi'raj) itu Rasulullah saw menginap di rumah saya. Usai shalat malam berjamaah, beliau tidur dan kami pun tidur. Tatkala menjelang fajar Rasulullah saw membangunkan kami. Setelah shalat subuh berjamaah, beliau berkata:
"Ya Umm Hani', semalam aku shalat malam bersama kalian di sini. Lalu, aku ke Bait'l-Maqdis (Yerusalem) dan shalat di sana. Dan, barusan aku shalat subuh bersama kalian di sini lagi..."
"Rasulullah," sergah Umm Hani', "janganlah menceritakan hal ini kepada orang lain, nanti orang-orang akan mendustakanmu dan mengganggumu...!"
"Tapi aku harus menceritakannya kepada mereka...," tegas Rasulullah saw.

2
"Demi bintang ketika terbenam.
"Tidaklah sahabatmu (Muhammad) itu sesat dan tak pula sasar.
"Dan yang diucapkannya (Al-Qur'an) tiadalah menurut hawa nafsunya.
"Ucapannya itu tak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan.
"Yang diajarkan kepadanya oleh (Sesuatu) kekuatan yang dahsyat.
"Yang memiliki kecerdasan akal, serta menampakkan diri dalam rupa aslinya.
"Sementara Dia berada di ufuk tinggi.
"Kemudian Dia mendekat, lalu semakin dekat lagi.
"Hingga, jadilah Dia sedekat dua ujung busur panah, bahkan lebih dekat lagi.
"Dia wahyukan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang diwahyukan-Nya.
"Hati-kecilnya (fu'ad) tak mendustakan apa yang dilihatnya.
"Maka, apa mereka (kaum musyrikin) mau membantah apa yang dilihatnya?
"Sungguh, ia telah melihat-Nya pada saat lain.
"(Yaitu) di Sidrat'l-Muntaha.
"Di dekatnya ada Surga yang tinggi.
"Ketika itu Sidrah (Al-Muntaha) diliputi oleh 'Sesuatu' yang meliputinya.
"Penglihatannya (Muhammad) tak melenceng dan tak melampaui.
"Sungguh, ia telah melihat tanda-tanda (ayat) Tuhannya yang amat besar..."
[An-Najm, 53: 1-18]

3
Dan Anas bin Malik ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw berkata:
"Aku dibangunkan Jibril, dan dibawakan seekor buraq putih yang bersayap besar. Tingginya lebih dari himar dan baghal. Kalau ia berlari, kuku depannya melesat sejauh mata memandang. Maka, aku pun menaikinya, didampingi Jibril..."
Lanjut Rasulullah saw:
"Dalam perjalanan ke utara itu, aku sempat berhenti di Gunung Sinai, di tempat Allah berbicara dengan Nabi Musa as. Juga, berhenti di Bethlehem, di tempat Nabi Isa as dilahirkan. Selain itu terdengar suara-suara misterius yang mencoba menghentikan perjalananku..."
Lanjut Rasulullah saw:
"Dengan kehendak-Nya, sampailah aku ke Bait'l-Maqdis. Lalu, aku tambatkan buraq di halaqah yang biasa digunakan para Nabi. Terus aku masuk ke masjid, dan menegakkan shalat dua raka'at di masjid itu (dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Rasulullah saw shalat berjamaah bersama para Nabi seperti Ibrahim as, Musa as dan Isa as)..."
Lanjut Rasulullah saw:
"Usai shalat, aku keluar masjid. Lalu, Jibril datang membawa nampan berisi dua bejana anggur dan susu. Aku disuruh memilih, dan aku memilih susu. Maka, kata Jibril, "Kau telah memilih fitrah!" Kemudian Jibril membawakan tangga yang dipancangkan di atas batu Ya'qub as. Dengan tangga itu, naiklah aku ke langit. Lalu, Jibril mohon dibukakan pintu. Malaikat penjaganya bertanya, "Siapa itu?" Ia jawab, "Jibril!" Ditanyai lagi, "Siapa yang bersamamu?" Jawabnya, "Muhammad saw!" Tanyanya lagi, "Apa ada perintah untuk menghadap-Nya?" Dan jawabnya, "Sungguh, memang diperintah untuk menghadap-Nya!" Maka, pintu langit pun terbuka. Tiba-tiba di hadapanku berdiri Nabi Adam as. Ia mengucapkan salam atasku dan mendoakan kebaikan untukku...
"Kemudian aku (bersama Jibril) naik ke langit kedua. Dan, seperti di langit pertama, Jibril mohon dibukakan pintu. Lalu, tanya-jawab. Hingga, akhirnya, pintu langit kedua pun terbuka. Tiba-tiba di hadapanku berdiri anaknya bibi, yaitu Isa bin Maryam as, dan Yahya bin Zakaria as. Mereka berdua mengucapkan salam atasku dan mendoakan kebaikan untukku...
"Kemudian aku (bersama Jibril) naik ke langit ketiga. Dan, seperti sebelumnya, Jibril mohon dibukakan pintu. Lalu, tanya-jawab. Hingga, akhirnya, pintu langit ketiga pun terbuka. Tiba-tiba di hadapanku berdiri Nabi Yusuf as, yang tampak dianugerahi ketampanan wajah. Nabi Yusuf as mengucapkan salam atasku dan mendoakan kebaikan untukku...
"Kemudian aku (bersama Jibril) naik ke langit keempat. Dan, seperti tadi, Jibril mohon dibukakan pintu. Lalu, tanya-jawab. Hingga, akhirnya, pintu langit keempat pun terbuka. Tiba-tiba di hadapanku berdiri Nabi Idris as. Ia mengucapkan salam atasku dan mendoakan kebaikan untukku. Dan, Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Aku angkat ia ke tempat yang tinggi..." [Maryam, 19: 57]
"Di langit kelima, setelah Jibril tanya-jawab dan pintu langit dibuka, aku bertemu dengan Nabi Harun as. Ia mengucapkan salam atasku dan mendoakan kebaikan untukku...
"Di langit keenam, setelah pintu langit dibuka, aku bertemu dengan Nabi Musa as. Ia mengucapkan salam atasku dan mendoakan kebaikan untukku...
"Di langit ketujuh, setelah pintu langit terbuka, aku bertemu dengan Nabi Ibrahim as -- yang bersandar ke Bait'l-Ma'mur. Dan, setiap hari, 70.000 malaikat masuk ke Bait'l-Ma'mur tanpa keluar lagi. Kemudian aku naik ke Sidrat'l-Muntaha, yang bentuknya seperti daun telinga gajah, dan buahnya seperti bejana besar dari Hajaz..."
Lanjut Raulullah saw:
"Seketika aku fana' atas perintah-Nya. Dan, selama Allah SWT menghendakiku fana', Sidrat'l-Muntaha berubah (penuh misteri) tanpa seorang pun makhluk-Nya yang dapat melukiskan betapa indahnya...
"Dan, ketika aku kembali dari ke-fana'-anku, aku hanya mampu berkata:
"Ya Rabb, aku tidak dapat memuji-Mu sebagaimana mestinya Engkau dipuji...
"Sungguh, hanya Engkau Sendiri yang dapat memuji Diri-Mu..."
Lanjut Rasulullah saw:
"Lalu, Dia wahyukan kepadaku apa yang diwahyukan-Nya..." [An-Najm, 53: 10]
"Dia wajibkan kepadaku 50 kali shalat sehari-semalam, sebagai ganti kedambaanku yang senantiasa ingin berada di Hadirat-Nya. Kemudian aku diperintahkan turun. Tapi, di langit keenam, aku bertemu Musa as yang bertanya, "Apa yang diwajibkan Tuhan kepada umatmu?" Aku jawab, "Shalat 50 kali!" Musa as berkata, "Kembalilah kepada Tuhan, mohonlah keringanan, sebab umatmu tak akan mampu melaksanakan hal itu. Sungguh, aku telah mencoba Bani Isra'il, dan aku tahu mereka dari pengalaman (bahwa mereka tak mampu melaksanakannya)..."
Lanjut Rasulullah saw:
"Lalu, aku kembali kepada Allah, dan memohon, "Ya Rabb, berilah keringanan untuk umatku!" Maka, Dia mengurangi 5 kali shalat dariku. Tatkala aku kembali bertemu Musa as, dan aku katakan bahwa Allah telah mengurangi 5 kali shalat dariku, maka Musa as berkata, "Sungguh, umatmu tak akan sanggup melaksanakan hal itu. Kembalilah kepada Tuhan, mohonlah keringanan lagi kepada-Nya..."
Lanjut Rasulullah saw:
"Lalu, aku senantiasa bulak-balik antara Allah SWT dan Musa as, hingga Allah berfirman, "Hai Muhammad, sesungguhnya (tinggal) hanya 5 kali shalat saja sehari-semalam, tapi setiap shalat (pahalanya) 10 kali lipat..."
"Maka, tatkala aku kembali bertemu Musa as, dan ia berkata lagi, "Kembalilah kepada Tuhan, mohonlah keringanan!" Aku jawab, "Sungguh, aku telah berulang-kali kembali kepada Allah, hingga aku 'malu' terhadap-Nya...!!!" (Wallahua'lam...)
[HR. Muslim... derajat: Shahih]


BY
Aliefya M Santrie
Umat Muhammad Umat Dakwah/post in group




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered By Blogger

page counting

 
back to top