Jumaat, 3 Jun 2011

Home » , , » Cemburu Yang Profesional..

Cemburu Yang Profesional..


Bismillahirahmannirrahim...

Dari Abu Hurairah, Aisyah berkata : “ Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorang wanita sebesar rasa cemburu ku pada Khadijah.. Aku tidak pernah melihatnya, tetapi Rasulullah sering menyebut dan mengingatnya ”. Ketika menyembelih seekor kambing, beliau selalu memotong sebagian dagingnya dan menghadiahkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.. Aku pernah berkata kepada Rasulullah, ‘ Seperti tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah ’. Rasulullah menjawab, ‘ Khadijah itu begini dan begitu, dan dari dialah aku memperoleh anak.’ (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Baghawi)

Subhanallah, begitu detail Aisyah, isteri Rasulullah yang jelita menceritakan rasa cemburunya.. Dan itu di ungkapkannya kepada semua orang yang berniat mendengarkan kisah tauladan dan perasaan yang di alami Aisyah.
Bagaimana bisa seorang wanita menceritakan rasa cemburunya, kejadian demi kejadian yang secara jujur pasti menyakitkan dan membuat hati serasa teriris pisau.. Namun Aisyah dengan cara yang sangat professional ternyata mampu mengatasi itu semua serta menceritakan semua kejadian dan perasaan yang di alaminya untuk di jadikan ibrah atau pelajaran bagi siapa saja yang mendengarkan bahkan sampai beratus tahun kemudian... Aisyah akan terus bercerita tentang kisah hidup rumah tangganya berulang kali sampai sekarang, seakan-akan apa yang di alami oleh beliau baru beberapa hari yang lalu terjadi.. Sehingga kitapun seakan hadir pada waktu peristiwa itu terjadi.. Subhanallah demikian indah beliau menggambarkan perasaannya yang secara fitrah pasti tidak enak, kerana sikap profesionalnya yang di landasi keimanan yang tinggi..

Ya, Aisyah demikian profesional dalam menjalankan tanggungjawab sebagai isteri terdekat Rasul yang meriwayatkan berbagai hadhis, untuk di jadikan hikmah bagi umat.. Aisyah mampu mengelola rasa cemburunya sehingga rasa cemburu itu di kemas dengan indah sehingga menjadi cemburu yang profesional... Sanggupkah kita memiliki cemburu yang profesional?, Iaitu cemburu namun tetap professional, tidak menyakiti diri sendiri, tidak kekanak-kanakan atau mencelakan orang lain dan atau marah marah tidak keruan, memendam rasa berbulan bulan, cemberu serta negative thinking ketika cemburu menyerang kita... Mampukah kita mengelola rasa cemburu agar menjadi cemburu yang profesional, misalnya ketika kita mengalami cemburu yang sangat dahsyat di saat suami kita berpoligami atas dasar agama, memperluas dakwah dan menolong si papa. Kita tetap tabah dan sabar dan tetap beribadah serta melakukan tugas sebagai isteri dengan ikhlas secara profesional sehingga cemburu tidak mengganggu kerja dan ibadah kita.. Selain itu cemburu juga harus tetap profesional bila suami kita di haruskan untuk berdakwah kemana-mana dan hanya menyisakan waktu sedikit saja untuk kita.

Ada pepatah yang mengatakan bukan berbagi suami, tapi memang tidak kebagian suami, kerana waktunya habis untuk yang lain selain kita iaitu isteri yang lain, dakwah, kerjayan dan lain sebagainya.. Ternyata hanya keimanan yang tinggilah yang mampu membuat kita memiliki kepandaian untuk mengelola rasa cemburu sehingga menjadi cemburu yang profesional.. Hidup Aisyah, darimulah aku terinspirasi untuk memiliki cemburu yang professional. Milikilah cemburu seperti Aisyah, tetap melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik tanpa terganggu oleh rasa cemburu itu...

Wallahu'alam..

BY
Ibu Nora
Umat Muhammad Umat Dakwah/post in group


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered By Blogger

page counting

 
back to top