Pada suatu hari ‘Umar bin Khaththab sedang merenung, kemudian ia memanggil Ibnu Abbas dan bertanya kepadanya:
“Bagaimana ummat ini dapat berselisih, padahal Nabinya satu, Kitab sucinya satu dan Kiblatnya juga satu?”
Maka Ibnu Abbas menjawab: “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya al-Qur’an diturunkan kepada kita, kemudian kita membacanya dan mengetahui berkenaan dengan apa ayat-ayat al-Qur’an itu diturunkan. Dan sesungguhnya setelah zaman kita nanti, aka nada orang-orang yang membaca al-Qur’an dan tidak mengetahui berkenaan dengan apa ayat-ayat al-qur’an itu diturunkan. Sehingga masing-masing kelompok memiliki penafsiran sendiri-sendiri tentangnya. Dan bila setiap kelompok memiliki penafsiran sendiri-sendiri, niscaya mereka akan berselisih. Dan bila mereka telah berselisih, niscaya mereka akan saling berperang atau bermusuhan.”
Maka ‘Umar menariknya dengan kuat dan memarahinya, lalu Ibnu Abbas berpaling dan pergi.
Kemudian selang beberapa saat ‘Umar memanggilnya lagi dan ia telah memahami (menyetujui) jawaban Ibnu Abbas, kemudian ‘Umar berkata:
“Ulangilah sekali lagi jawabanmu.”
(HR. Sa’id bin Manshur, As-Sunan 1/176 no. 42)
SUMBER:
BY:SOMEONE
CINTA ALLAH CINTA ABADI/Doc
