Rabu, 1 Jun 2011

Home » , , , » MENCARI REDHO ALLAH DALAM TIGA PERKARA

MENCARI REDHO ALLAH DALAM TIGA PERKARA


ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM

Sahabatku yang kukasih.
Untuk mencapai keredhoaan Allah,kita mesti memiliki tiga perkara,yakni kesempurnaan akal,kerendahan hati,dan keikhlasan dalam segala hal yang dilakukan, dalam perkara ini ulama termasyur :

IMAM ABDULLAH AL-HADDAD Berkata :
“Bukti paling nyata atas kesempurnaan akal seseorang adalah pujiannya kepada teman sejawat, bukti paling nyata atas kerendahan hati seseorang,ialah kerelaannya untuk diakhirkan di tempat yang semestinya ia berhak didahulukan dan bukti paling nyata keikhlasan seorang hamba ialah tidak menghiraukan dalam membuat marah makhluk dalam membela kebenaran.” (Imam Abdullah Al-Haddad)

KESEMPURNAAN AKAL

Saudara dan saudariku seiman.
Pada waktu seseorang mendapati teman yang selalu memberi kritik berguna kepadanya, dan ia senang dengan hal tersebut, itu petanda orang itu telah memili kesempurnaan akal. Sebaliknya, pada saat seseorang dikritik ia tidak mau menerima, itu artinya ia menganggap pendapatnya yang terbaik, ingin menang sendiri, egois, selalu mencari kesalahan (aib) orang lain dan selalu Ingin menjadi nomor satu, meskipun ia tidak ada kelayakan meraih tempat itu.

Adapun yang seharusnya kita miliki , pendapat dari siapapun kita tidak boleh dipandang sebelah mata,kita harus dipikir dan menilai, ambil yang baik dan tinggalkan selainnya.sebab Orang lainlah yang lebih dapat meneliti diri kita ketimbang diri kita sendiri. Kita hendaklah sentiasa bersangka baik terhadap orang lain.

Seperti pesan dari Syeikh Abdulkadir Al Jailani :
Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahawa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu “Mungkin kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku”.

Sahabatku yang kukasihi
Kesempurnaan akal seseorang akan terbukti jika ia mau mengakui keunggulan temannya. Ingat, kalau ia merasa unggul dari orang lain, dia adalah orang yang paling bodoh. Selain itu, ini juga suatu isyarat hendaknya kita dalam segala hal mendasarkannya dengan prasangka baik.Sikap semacam ini penting dimiliki agar tidak melihat semua orang sebagai lawan Husnuddzan kepada hamba termasuk perangai yang terbaik.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Ada dua perangai dimana tidak ada yang lebih baik dari selainnya: baik sangka kepada Allah dan kepada hamba-hambaNya.”

Allah Subhanahu Wa Ta'ala. berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari pra-sangka itu dosa” (QS. Al-Hujurat: 12)

KERENDAHAN HATI

Sahabatku sebab pentingnya merendah diri maka,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. Adapun batharul haq artinya mengingkari kebenaran dan menolaknya. Sedang ghomthunaas artinya meremehkan mereka (manusia).

Bukti nyata kerendahan hati misalnya,yang telah dicontohkan sikap rendah hati Nabi SAW bahwa diriwayatkan beliau makan bersama para sahabatnya. Sudah pasti tempat Nabi SAW paling istimewa. Di sela-sela pejamuan itu, ada seorang peminta, orang yang sudah tua sekali saking tuanya tidak dapat mengurus badan hingga mengeluarkan aroma tak sedap. Ia datang minta makan. Pengemis tersebut diizinkan masuk dengan disambut oleh Rasululah dengan sambutan luar biasa seakan-akan beliau hendak memangkunya. Saat itu, ada seorang keturunan Quraish merasa jijik melihat pnegemis tua yang kelaparan tadi. Ia dihukum dengan dipanjangkan usianya seperti umur orang tua itu yang orang-orang merasa jijik darinya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berbuat zalim atas yang lain.” (Shahih, HR Muslim).

KEIKHLASAN BERAMAL

Bukti nyata keikhlasan ialah tidak mencari ‘muka’ pada makhluk, tidak mencari ridhanya makhluk ketika dia membawa kebenaran. Ikhlas, berarti tidak mengharapkan pujian, menjalankan kebenaran tanpa memperhatikan manusia itu senang atau tidak padanya. Seorang yang ikhlas tidak pernah berubah prinsip. Dalam Al-Quran diterangkan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala. berfirman:
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi: 110)

Sahabatku yang kusayangi.
Allah menyuruh kita beramal dengan ikhlas kepadaNya sebab itu, janganlah kita mencari ridha makhluk,(pujian,riya) yang penting kita terus beramal sesuai ajaran agama Allah. Jalani saja aktivitas ibadah. Lihat keluarga Nabi, Sayyidina Ali dan Fatimah yang dipuji oleh Allah karena keikhlasannya membantu orang lain, tidak mengharap ucapan terima kasih atau balasan selain dari Allah:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala. berfirman:
“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan: 09)

Ikhlas, tawadhu dan husnuddzan (mengakui keunggulan teman), merupakan tiga perkara dalam mengisi hari-hari dengan kesalehan ritual maupun sosial. Dengan ketiganya, kita cukup ridha Allah, menyingkirkan rasa sombong, riya`, bangga diri yang hinggap di hati,sehingga kita tidak pernah merasa diri lebih hebat dari yang lain.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala. berfirman:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 05).

♥ ♥ SELAMAT MERENUNG DAN BERUSAH UNTUK AMALKAN INSYA ALLAH WASSALAM ♥ ♥

SUMBER:
Zubair IbnuAwwam As-Sabah/POST IN GROUP
CintaAllahCintaAbadi@group

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Powered By Blogger

page counting

 
back to top